Kedatangan bulan suci Ramadhan disambut dengan suka cita. Namun salah satu masalah yang sering dihadapi saat berpuasa adalah timbulnya bau nafas tak sedap
. Tentu kita tidak ingin masalah ini menghantui dan menurunkan kepercayaan diri kita untuk tetap bersosialisasi saat sedang berpuasa.
Mengapa nafas cenderung berbau tak sedap saat sedang berpuasa?
Bau mulut saat berpuasa terutama disebabkan oleh dua hal. Pertama, aliran air liur jauh berkurang karena tidak adanya aktivitas pengunyahan. Padahal, air liur memiliki banyak fungsi, di antaranya untuk membunuh kuman penyebab bau mulut dan untuk membilas sisa makanan. Kedua, sisa makanan yang tidak dibersihkan dengan baik akan diolah oleh bakteri dan menghasilkan gas sulfur yang merupakan sumber bau mulut.
Berikut beberapa tips sederhana agar “merdeka” dari bau mulut selama puasa, dan lebih khusyuk beribadah.
- Periksakan gigi dan mulut. Masih ada waktu kurang lebih seminggu lagi, sebelum bulan puasa tiba. Meski disibukkan dengan belanja kebutuhan rumah tangga, jangan lupa juga untuk memeriksakan diri ke dokter gigi. Tujuannya? Untuk mendeteksi karies yang mungkin terabaikan namun perlu ditambal, atau membersihkan karang gigi yang menumpuk. Karies dan karang gigi juga dapat berkontribusi sebagai sumber bau mulut. Akibatnya, kita jadi kurang percaya diri untuk berdekatan dengan orang lain selama berpuasa.
- Perketat penjagaan kebersihan gigi dan mulut. Jika selama ini Anda sering lalai menyikat gigi sebelum tidur, kini pastikan hal itu tidak terjadi lagi. Sikat gigi pun jangan asal-asalan, tapi caranya harus benar. Arah penyikatan atas-bawah dengan sedikit memutar, jangan lupakan daerah gigi belakang.
Sisa makanan tidak hanya menempel di permukaan gigi, tapi juga bisa berakumulasi di sela-sela gigi dan permukaan lidah. Oleh karena itu mencegah bau mulut tidak cukup hanya dengan menyikat gigi. Bersihkan sela gigi dengan benang gigi (dental floss), karena bulu sikat gigi belum tentu dapat menjangkau ke sela gigi apalagi jika susunan gigi tumpang tindih. Permukaan lidah juga perlu disikat, perlahan dari atas ke bawah. Kini telah tersedia sikat gigi dengan kepala sikat berfungsi ganda, yang dapat digunakan untuk menyikat lidah.
Pilah-pilih makanan. Ada makanan-makanan tertentu yang kaya akan sulfur, dan akan dimetabolisme oleh bakteri menjadi gas hidrogen sulfida (H2S) yang menyebabkan bau mulut. Lebih baik hindari dulu makanan tersebut, terutama yang mudah menyangkut di sela-sela gigi. Di antaranya adalah daging-dagingan termasuk daging ayam, daging merah, dan daging yang digunakan pada makanan cepat saji. Selain itu, bawang putih, bawang bombay, dan telur juga termasuk dalam daftar makanan yang kaya akan sulfur. Boleh saja tetap dimakan, namun setelah mengkonsumsi makanan tersebut gigi harus dibersihkan secara seksama.
smbr: klik dokter