Anak Bayi Tidurnya Terdengar Bersuara Grok-grok Saat Tidur - Selama ini masyarakat beranggapan bahwa napas bayi terdengar grok-grok karena tak sengaja meminum air ketuban. Namun, ada pula yang berpendapat, hal tersebut terjadi karena pembersihan bayi kurang optimal. Benarkah anggapan-anggapan itu? Menurut dr Lisa Anggraeny Subrata SpA, bayi yang napasnya grok-grok dikenal dengan istilah
noisy breathing. Penyebabnya sangat beragam. 'Bayi yang tak sengaja meminum air ketuban memang bisa mengalami noisy breathing,' jelas spesialis anak dari RS Adi Husada Kapasari, Surabaya, itu.
Namun, suara napas hanya bisa didengar melalui stetoskop. Sebab, lokasi sumbatan berada di paru-paru. Jarang sekali, noisy breathing-nya terdengar tanpa alat. Itu merupakan reaksi aspirasi pneumonia. Bayi segera diberi tambahan oksigen agar tak mengalami hipoksia (kekurangan oksigen). Serta, nebulisas (pemberian obat dalam bentuk uap) dan diberi antibiotik injeksi. Tindakan tersebut mengantisipasi bayi mengalami kegagalan bernapas.
Namun, ada pula bayi yang napasnya terdengar grok-grok meski tak menggunakan stetoskop. Biasanya, noisy breathing kelompok itu berlangsung lama bahkan hingga bertahun-tahun. Salah satunya, dinding dada bayi baru lahir yang terlampau tipis. 'Biasanya, noisy breathing berakhir ketika bayi berusia setahun seiring perkembangan otot dan dinding dada,' kata alumnus FK Unair itu.
Penyebab lain, saluran pernapasan tersumbat. Bisa karena terpapar bahan iritan (faktor lingkungan), pilek, dan infeksi saluran pernapasan atas.
Pembesaran kelenjar tonsil dan adenoid juga berdampak napas bayi terdengar grok-grok. Penyebab terbanyak adalah laringomalasia. Tulang rawan (kartilago) saluran napas atas masih rapuh. Dengan begitu, kartilago menurun saat bayi menarik napas dan kembali terbuka ketika bayi mengembuskan napas. Penyebab terakhir, alergi susu sapi
.