Cara Menyembuhkan Gejala Awal Batuk Pilek pada Bayi dengan Terapi Sentuhan - Boleh dibilang, batuk-pilek merupakan salah satu penyakit langganan bayi dan balita. Biasanya, begitu si kecil menunjukkan gejala-gejala mau flu seperti bersin-bersin, orang tua langsung memberinya obat-obatan. Bahkan, ada yang langsung membawanya ke dokter. Semata, agar gejalanya tak berkepanjangan. Padahal, menurut dr. H. Bambang Supriyatno, SpA, orang tua tak perlu tergesa-gesa membawa anak ke dokter hanya karena si anak baru menunjukkan tanda-tanda akan flu atau batuk-pilek. "Apalagi sampai memberikan obat-obatan antibiotika yang dampaknya malah tak bagus buat anak, karena bisa menyebabkan tubuhnya jadi imun atau kebal pada obat-obatan tersebut," tutur spesialis paru anak dari RSUPN Cipto Mangunkusumo ini.
Sebenarnya, wajar saja jika anak mengalaminya hingga 5 atau 6 kali dalam setahun. Lain hal jika batuknya lebih dari itu, "berarti sudah tak wajar lagi dan harus dicari kenapa bisa seperti itu." Penyebabnya bermacam-macam; bisa karena anak terkena asma, alergi, batuk 100 hari, pneumonia atau TBC.
TERAPI SENTUHAN
Untuk batuk-pilek ringan alias wajar, lanjut Bambang, orang tua tak perlu tergesa-gesa membawa anak ke dokter maupun memberikan berbagai obat. "Kalau cuma flu biasa dan masih pada tahap-tahap awal, kita bisa, kok, melakukan penyembuhan sendiri dengan terapi sentuhan," kata pengurus Ikatan Dokter Anak Indonesia Jaya (IDAI) ini.
Apalagi, tiap anak balita pasti butuh kasih sayang dari orang tua. "Kebanyakan anak sakit lantaran faktor kasih sayang yang kurang dari orang tua kepada anak. Sebaliknya, kasih sayang orang tua punya peran penting dalam membentuk proses kesembuhan si anak." Bukankah para pakar psikologi perkembangan anak pun mengatakan, tiap anak butuh rasa aman dan nyaman untuk bisa mempertahankan diri dalam menghadapi kesulitan?
Nah, dengan terapi sentuhan, anak pasti akan merasakan kasih sayang yang tersalurkan melalui pijatan-pijatan lembut itu. Hingga, dia akan merasa lebih aman, nyaman, enak, dan terlindungi. "Faktor-faktor tersebut sangat membantu dalam penyembuhan," tegas Bambang di acara Ibu Bayi dan Balita, kerjasama Tabloid nakita dengan PT Endrass Perdana yang ditayangkan di ANTEVE tiap Sabtu, pukul 7.30.
Bahkan, dengan terapi sentuhan bisa mengurangi penggunaan obat-obatan. Ini sudah dibuktikan oleh penelitian, lo. Soalnya, virus yang menyebabkan flu termasuk self limitting disease atau bisa sembuh sendiri tanpa menggunakan obat-obatan. Namun dengan catatan, jika flunya ringan. Itu sebab, hanya dengan istirahat cukup dan minum banyak air putih, sangat membantu penyembuhan. Apalagi ditambah terapi sentuhan.
Saking "hebat"nya terapi ini, sampai-sampai ada seorang dokter anak yang kala sakit batuk-pilek atau flu, belum akan sembuh jika belum disentuh ibunya. "Jadi, kalau suatu saat sakit, dia pasti datang ke ibunya untuk minta dipijat. Meskipun untuk ukuran dia, pijatan ibunya tak terlalu keras tapi memang bukan itu yang ia inginkan, melainkan sentuhan kasih sayang dari orang tuanya. Terbukti, tak lama kemudian biasanya ia sembuh dari penyakitnya," kisah Bambang tentang seorang karibnya.
PAKAI OBAT GOSOK
Jadi, tegas Bambang, secara psikis, terapi sentuhan amat berpengaruh. Namun bukan berarti hanya dengan dipijat-pijat saja, maka si anak langsung sembuh dari gejala penyakitnya. Melainkan juga dibutuhkan bantuan obat gosok untuk memijat. Obat gosok yang digunakan pun harus mengandung uap hingga bisa dihirup, semisal balsem atau minyak telon.
Pada kasus batuk-pilek biasa, terangnya, penyebab terbanyak adalah virus, yang biasanya mengakibatkan hidung mampet dan berlendir. Nah, dengan ditambah obat gosok yang uapnya bisa dihirup, akan melonggarkan saluran pernafasan hingga menjadi lega kembali. Selain itu, juga membuat kulit jadi hangat, hingga peredaran darah pun lancar kembali.
Namun ingat, terapi sentuhan dilakukan hanya pada tahap awal penyakit. Artinya, hanya ketika si kecil baru mulai bersin-bersin atau sebelum kita memberikan obat-obatan. Namun bila dalam dua hari tak ada perubahan, baru dianjurkan ke dokter. Terapi sentuhan juga tak banyak membantu untuk penyakit batuk berat seperti batuk 100 hari atau TBC.
HARUS ORANG TUA
Mengingat terapi sentuhan berkaitan dengan kasih sayang orang tua, maka orang tualah yang seyogyanya melakukan terapi ini. "Memang bisa juga dilakukan orang lain, tapi akan lebih baik bila orang tua," ujar Bambang.
Ibarat memberikan ASI, jika si ibu tak sempat menyusui hingga ASI diperas lalu disuapi ke bayi oleh orang lain atau pengasuh, tentu akan berbeda meski yang diberikan sama-sama ASI. Bagaimanapun, akan jauh lebih bagus bila ASI diberikan langsung dari payudara ibu. Bukankah waktu menyusui merupakan saat-saat penting bagi ibu dan bayi untuk menjalin kedekatan emosional di antara mereka? Nah, begitu pula dengan terapi sentuhan.
TIPE SENTUHAN
Ada beberapa tipe pemberian terapi sentuhan. Ada yang gerakannya berbentuk menyerupai hati, yaitu dimulai dari bawah dan obat gosoknya dioleskan melebar ke atas lalu ke samping. Ada juga yang membentuk huruf L, yaitu dari atas ke bawah. Dua-duanya efektif.
Untuk batuk-pilek, yang jadi sasaran pemijatan adalah leher, punggung, dan dada. Sementara bila terjadi gangguan pada perut, boleh dilakukan pijatan-pijatan ringan di daerah perut tapi tanpa obat gosok yang menguap. Cuma, hati-hati pada bayi karena kulit dinding perutnya masih tipis, ususnya juga masih lebih berdekatan. Jika pijatan terlalu keras, biasanya antar usus saling bergesekan hingga mengakitbatkan lecet. Harus diperhatikan juga, jangan sampai obat gosok tersebut mengenai daerah wajah, terutama mata.
MENINGKATKAN BB
Terapi sentuhan juga bisa untuk meningkatkan BB, khususnya pada bayi prematur. Tangan dan kaki merupakan daerah sasaran pemijatan. Biasanya yang dipijat jari-jemari. Jadi, pijatan dimulai dari jari, lalu dada, punggung, dan leher. Lama pemijatan sekitar 10 menit, diulang hingga 5-6 kali dalam sehari.
Untuk bayi yang lahir normal, pijatan guna meningkatkan BB juga bisa dilakukan. Hanya saja, kenaikan BB-nya tak terlalu berarti.
Pada kasus batuk-pilek, utamanya adalah obat gosok yang berguna melonggarkan saluran pernafasan. Namun untuk menaikkan BB, bukan pada obatnya, melainkan sentuhannya. Obatnya cuma untuk mempermudah, karena kalau kita dipijat tanpa disertai minyak, tentu akan lebih kesat. Nah, dengan penggunaan minyak, akan lebih enak dan nyaman.
Jangan Salah Pilih Obat Gosok
Pada prinsipnya, semua obat gosok bisa digunakan. Namun untuk lebih aman, saran Bambang, pilih yang tidak iritatif atau menyebabkan kulit si kecil jadi perih, merah, dan rusak. Terlebih pada bayi, kulitnya amat sensitif.
Selain itu, obat gosoknya juga harus lembut, tak lengket, dan sejenisnya yang bisa menyebabkan kulit tak nyaman. Terakhir, kehangatannya harus tahan lama, karena kehangatan itulah yang diperlukan untuk memperlancar peredaran darah. "Jangan pilih obat gosok yang pada awalnya hangat tapi setelah itu menjadi dingin. Ini kurang bagus, anak bisa menggigil," kata Bambang.
Untuk bayi dianjurkan obat gosok yang transfulmint, sedangkan balita bisa yang vaporub. Meski pada dasarnya kedua jenis obat gosok ini tak berbeda. Jadi, tak masalah juga bila mau menggunakan vaporub untuk bayi atau sebaliknya. Yang penting, tegas Bambang, anak tak alergi terhadap bahan yang dikandung obat gosok tersebut. Cara pemakaiannya pun harus diperhatikan, jangan langsung dioleskan di bagian hidung
.