Obat Asma Dapat Mencegah Gejala Henti Nafas Saat Tidur pada Anak - Sebuah studi kecil menyarankan sebuah obat asma, yang dikatakan dapat membantu meredakan gejala
sleep apnea (henti nafas saat tidur) pada anak-anak. Ini akan memperkecil risiko anak harus menjalani operasi akibat
sleep apnea. Anak-anak dengan
sleep apnea obstruktif mungkin terlampau capai di sekolah. Di siang hari mereka harus menaruh perhatian pada pelakaran sementara malam tak cukup tidur secara berkualitas sehingga menyebabkan beberapa gangguan perilaku.
Selama ini, jalan keluar yang ditawarkan adalah mengangkat amandel dan kelenjar gondok. Sayangnya banyak orang tua keberatan dengan cara operasi yang ditempuh. Sebuah penelitian di bulan September 2012 menyarankan obat asma dan alergi berlabel montelukast atau singulair (yang baru-baru ini telah menjadi generik) dapat mengurangi gejala
sleep apnea tak parah sehingga mereka tak perlu menjalani operasi.
Selama ini
sleep apnea kerap dikaitkan dengan ukuran amandel dan kelenjar gondok. Mereka kerap mengganggu jalan nafas terutama ketika anak sedang tidur hingga menyebabkan mengorok.
Obat Asma Memperbaiki Gejala Apnea
Sekitar 46 anak dengan
sleep apnea tak parah diberikan obat asma dan plasebo selama 12 minggu. Pada aak-anak yang mendapatkan obat asma, hasil tes menunjukkan derajat
sleep apnea mereka membaik. Demikian pula dengan gejala gangguan tidur dan ukuran kelenjar gondok dibanding dengan yang sekedar mendapat plasebo. Selama studi juga menunjukkan tidak ada efek samping penggunaan obat.
Dokter Michael Rothschild seorang Direktur THT Anak di Mount Sinai Medical Center, New York City, menyarankan studi yang lebih panjang, dengan responden lebih banyak, dan dengan mengikuti perkembangan anak hingga satu tahun ke depan. Menurutnya, temuan baru ini belum bisa disimpulkan secara general.
“Terlalu dini merekomendasikan montelukast untuk pengobatan
sleep apnea pada anak-anak. Tetapi ini memang masuk akal mengingat obat ini mampu mengurangi pembengkakan sekitar hidung dan kelenjar gondok,” ungkapnya.
Selama ini sleep apnea pada anak hanya bisa dipastikan dengan:
- Tidur semalam dalam pemantauan di laboratorium
- Studi tidur anak di rumah dengan monitor terpantau
- Rekaman saat episode sleep apnea berlangsung hingga beberapa kali oleh orang tua dan dianalisa oleh sleep technologist.
Obat Mungkin Membantu Tapi Tak Menyembuhkan
Orang tua juga perlu tahu bahwa operasi amandel dan kelenjar gondok juga cukup aman dilakukan pada penderita
sleep apnea anak-anak. Sebagian besar orang tua mengatakan “lakukan apapun asal anak saya jangan dioperasi” dan ini tidak ditampik Rothschild. “Mereka umumnya takut akan dampak dari anestesi,” ungkapnya.
Sayangnya, obat asma belum dapat benar-benar menjadi jalan keluar. Sifat penggunaan obat-obatan ini hanya membatu namun tak menyembuhkan sleep apnea pada anak-anak itu sendiri.
“Banyak faktor penyebab sleep apnea dan hanya dapat disembuhkan sesuai dengan faktor-faktor tersebut,” pungkasnya
.