Obat Kuat Juga Diperlukan untuk Kaum Wanita -
Ternyata ada, lo, obat kuat buat wanita. Tapi jangan sembarang beli dan telan. Lebih baik konsultasi ke ahli kalau ada masalah.
Selama ini obat kuat identik dengan pria loyo, impoten, atau yang mengalami gangguan seks. "Padahal,untuk wanita juga ada obat sejenis itu,"kata
Dr. Ferryal Loetan, Sp. RM, MMR.Hanya saja,sepanjang pengalamannya sebagai terapis dan konsultan seks, belum pernah ada pasien wanita yang datang secara khusus untuk minta diresepkan obat tersebut. Apalagi, obat itu hanya diberikan setelah dilakukan berbagai pemeriksaan dan yang bersangkutan memang terbukti mengalami gangguan seksual yang disebut frigiditas.
Kondisi tersebut, aku Ferryal, bisa dimaklumi karena dalam setiap hubungan seksual, jarang sekali wanita yang bersikap aktif. Dalam arti, semangat mereka untuk urusan yang satu ini tidak semenggebu kaum Adam. Mungkin karena itu,nyaris tak ada wanita yang sengaja mencari-cari obat kuat. Bukan karena dianggap tabu, melainkan karena memang wanita tak memerlukannya."Lo, buat apa? Mereka, kan, hanya penerima pasif. Dalam arti, bisa kapan saja melakukannya, entah sedang dalam kondisi
mood, bergairah atau tidak. Berbeda sekali dengan pria yang harus ambil peran aktif dan harus ereksi karena tanpa ereksi tak mungkin terjadi hubungan seksual."
Wajar kalau akhirnya pria yang merasa perlu dan "gemar" mencari obat kuat sementara wanita tak mempermasalah-kannya. Minimal, suami yang biasanya menghendaki kesetaraan dari si istri agar dorongan seksualnya yang menggebu bisa terimbangi. Padahal, lanjut Ferryal, kalau kita hidup secara sehat dan tak mengalami frigiditas, obat kuat jenis apa pun tak diperlukan. "Asal pola makan teratur dengan gizi seimbang, cukup istirahat, mampu mengelola stres, dan rajin olah raga."
JANGAN HARAP CESPLENG
Tapi kala kaum Hawa tetap merasa perlu obat kuat untuk meningkatkan libido atau gairah seksual yang dirasanya rendah, "Jangan mencoba mengobati diri sendiri dengan aneka eksperimen yang justru bisa berakibat fatal. Tak jarang, kan, kita dengar kabar ada wanita atau pria tewas mendadak setelah minum ramuan obat dan minuman tertentu yang diyakini sebagai obat kuat."
Padahal, lanjut Ferryal, bila memang benar mengalami frigiditas,dokter ahli terkait atau konsultan seks akan memberi obat-obatan untuk meningkatkan gairah seks. Salah satunya adalah golongan
aphrodisiac yang dianggap bisa membantu meningkatkan produksi hormonal tubuh, terutama hormon-hormon seksual. "Tapi tetap harus menjalani sejumlah pemeriksaan dulu.Setidaknya, lewat pemeriksaan fisik yang biasanya dilengkapi dengan pemeriksaan laboratorium seperti rontgen dan pemeriksaan darah."
Nah, berdasar seluruh pemeriksaan itu,dokter atau konsultan seks akan menentukan apakah gangguan/keluhan mengenai rendahnya gairah seksual tadi disebabkan oleh faktor fisik atau psikis. Baru selanjutnya ia menentukan terapi."Pemberian dosis obat pundisesuaikan dengan tingkat keparahan gangguan/keluhan yang dialami pasien."
Yang jelas, tandas Ferryal, karena bersifat pengobatan, efek obat jenis ini tidak bisa sesaat, melainkan baru dirasakan untuk jangka panjang. "Jadi, jangan harap dengan minum menjelang berintim-intim lantas cespleng. Artinya, dengan minum
aphrodisiac lantas kemampuan seksnya jadi luar biasa." Hanya dokter yang bisa memastikan dosisnya, berapa lama efek obat tadi bisa dirasakan dan kapan harus berhenti diminum. Sebab, tujuannya agar pasien sembuh total dan bukan untuk saat tertentu saja."Jadi, bukan diminum 15-30 menit sebelum berhubungan, seperti halnya obat impotensi atau gangguan ejakulasi pada pria."
CERMATI GEJALA
Sebetulnya, lanjut Ferryal, kita bisa secara gampang mencermati gejala awal adanya gangguan/keluhan rendahnya gairah seksual. Ferryal lantas mencontohkan, bila usia belum genap 30 tahun, seharusnya kehidupan seksual yang bersangkutan bagus. Dalam arti, bisa dirangsang setiap saat. Bahkan setiap rangsangan bisa berlanjut dengan hubungan intim.
Jadi,waspadalah kalau merasa tak berminat untuk berintim-intim atau frekuensi hubungan intim jadi menurun drastis. Semisal, belum tentu seminggu sekali padahal biasanya 3-4 kali seminggu. Begitu juga bila ogah-ogahan setiap kali dirangsang suami atau bahkan vagina tetap terasa kering meski suami sudah merangsangnya sedemikian rupa.
Nah, jika tanda-tanda fisik tadi muncul, saran Ferryal, segeralah minta bantuan/berobat pada ahlinya. Cermati pula apakah tanda-tanda fisik tadi dilatarbelakangi masalah psikis yang mengganjal keharmonisan hubungan suami-istri. Sebab, bila tidak ada ganjalan psikis, seharusnya terjadi lubrikasi (pembasahan) yang memadai pada alat kelamin wanita. Bila tidak, berarti ada sesuatu yang tidak beres dengan dirinya.
Yang penting, tambah Ferryal, sebetulnya menggali penyebab munculnya gangguan/keluhan rendahnya gairah seksual tadi. Soalnya, bukan tidak mungkin keluhan tersebut lebih berakar ke masalah psikologis. Kalau ini yang terjadi, pemberian obat-obat dari golongan
aphrodisiac pun tak akan memberi manfaat sama sekali. Pasien akan dirujuk ke pikolog/psikiater. Sementara bila terkait dengan penyakit lain, semisal diabetes atau jantung, juga akan dimintakan pendapat ahli terkait sebelum diberi obat-obatan.
JANGAN TERKECOH IKLAN
Selain mencari bantuan ke dokter ahli terkait, Ferryal pun mengingatkan agar berhati-hati terhadap gencarnya serbuan iklan bernada bombastis. Banyak, kan,produsen menggembar-gemborkan suplemen tertentu sebagai obat kuat atau penambah gairah yang membuat Anda siap kerja lembur dan sejenisnya. Ditambah lagi, tampilan visual iklannya pun teramat menggoda. "Padahal, mungkin isinya cuma multivitamin dan mineral saja. Apalagi pembuktiannya secara ilmiah, selama ini, kan, enggak pernah ada.Kalaupun ada registrasi dari pihak departemen terkait, belum bisa dijadikan jaminan, kan?"
Kendati begitu, Ferryal tak menampik jika suplemen yang ramai diiklankan itusecara tidak langsung memberi keuntungan tertentu. Semisal menyegarkan tubuh karena mengandung multivitamin dan beberapa mineral seperti kalium, zinc, dan kalsium yang memang dibutuhkan oleh tubuh, baik laki-laki maupun perempuan. Sekaligus bisa mencukupi kebutuhan kalori atau energi yang diperlukan tubuh. "Itu kalau kita kekurangan, lo. Tapi kalau sudah sehat dansemua kebutuhan tubuh sudah tercukupi, buat apa mengkonsumsi suplemen seperti itu?"
Jadi, jika tetap dikonsumsi, obat ituakan dibuang oleh tubuh lewat air kencing dan keringat bila isinya adalah unsur vitamin B dan C yang larut dalam air. Di luar itu, unsur-unsur pembentuk suplemen tadi malah akan tertimbun di tubuh dan memberi dampak merugikan pada hati,ginjal, atau organ vital lain bila takarannya berlebih. "Makanya jangan gampang terkecoh. Kalau memang ragu atau tak mengerti soal komposisi, khasiat, dan kontra indikasinya, lebih baik tak usah dibeli saja!"
Sebaliknya, kalau memang yakin, boleh-boleh saja mengkonsumsinya. Akan tetapi jangan berharap akan memberi efek spontan yang langsung terasa. Yang ada ialah efek tak langsung, yakni sebatas pengertian bahwa dalam tubuh yang sehat tersimpan kemampuan seksual yang prima.
Makanan/minuman suplemen semacam ini baru bisa dirasakan manfaatnya bila diberikan pada mereka yang sedang menjalani masa penyembuhan setelah sakit cukup lama. Atau memang kondisinya tidak memungkinkannya mendapatkan energi dari makanan sehari-hari, entah karena keluhan lambung atau radang usus yang membuat proses penyerapannya terganggu.
LEBARKAN PEMBULUH DARAH
Adapun yang tergolong sebagai zat
aphrodisiac yang diyakini bisa meningkatkan libido seksual adalah akar ginseng dan sanrego, atau produk lokal semisal tabat barito dan pasak bumi. Tentu saja pemberian obat-obat tadi seharusnya diawasi dokter dengan dosis dan aturan tertentu. Semisal apakah dikonsumsi sebelum atau sesudah makan, atau justru selagi makan maupun di antara dua waktu makan karena masing-masing memberi efek berbeda.
Sayangnya, kata Ferryal, khasiat
aphrodisiac ini pun bukan berdasarkan penelitian khusus, melainkan berangkat dari mitos-mitos yang hidup subur. Sanrego, contohnya, konon ditemukan oleh seorang petani yang memiliki kuda. Ternyata setiap kali makan rumput-rumputan tersebut, si kuda jadi bernafsu setiap kali melihat betinanya. Lantas si petani pun menganalogikan "temuan"nya tadi dalam kehidupan manusia.
Padahal, di lain pihak, lanjut Ferryal, masalah seks seolah tak bisa dipisahkan dari kehidupan manusia sehari-hari. Tak heran bila orang yang merasa kekurangan dalam aspek ini akan berusaha maksimal untuk memenuhinya. "Mana ada, sih, orang yang mau dibilang loyo?", misalnya.
Peluang semacam itulah yang kemudian dimanfaatkan oleh produsen, termasuk "janji manis" seputar kemampuan seksual. Sedangkan mekanisme kerja zat
aphrodisiac, aku Ferryal, relatif sama pada wanita maupun laki-laki, yakni melebarkan pembuluh darah. Lebih jauh, zat ini bagusuntuk membantu fungsi ereksi pada penis maupun pada klitoris. Kendati begitu, kata Ferryal mengingatkan, "Pada dasarnya, obatadalah 'racun' yang jika tak diberikan secara tertakar lewat resep, bisa berdampak buruk atau malah mematikan."
Beberapa jenis makanan memang diduga mengandung zat
aphrodisiac diantaranya durian, daging kambing, makanan laut seperti tiram dan kerang yang mengandung banyak mineral zinc. Secara tidak langsung, mineral yang satu ini dikabarkan terkait dengan kemampuan seksual individu. Dalam arti, meningkatkan fungsi kelenjar-kelenjar tubuh serta meningkatkan produksi hormon-hormon tertentu, termasuk hormon seksual. Mineral lain yang memiliki fungsi serupa adalah kalium dan kalsium. Sayangnya, dalam jumlah berlebih mineral-mineral tadi bisa membahayakan jantung yang dipacu sedemikian rupa.
Intinya, tegas Ferryal, jangan terjebak pada pendapat-pendapat yang menyesatkan. Yang tak kalah penting, bina keterbukaan di antara suami-istri dan pelihara kesehatan jiwa raga masing-masing untuk memperoleh kualitas kehidupan seksual yang prima. Lebih murah, mudah, dan aman, kan?
.