Operasi Sesar Sebabkan ASI Air Susu Ibu Keluar Sedikit? -
Dok, saya (23) BB 55 kg TB 155 cm, 2 bulan lalu menjalani operasi sesar. Hal ini dilakukan karena tidak ada pembukaan padahal saya sudah diinduksi selama 11 jam. Ditambah usia kandungan sudah masuk 42 minggu. Karena takut terjadi hal yang membahayakan, akhirnya saya menerima usulan dokter untuk dioperasi sesar. Padahal, saya dan suami sangat menginginkan kelahiran secara normal. Mungkin karena operasi sesar maka ASI saya yang keluar sangat sedikit. Beberapa teman saya juga mengalami hal sama. Benarkah pendapat ini, kenapa demikian?
Apa yang harus saya lakukan agar ASI dapat keluar dengan baik? Katanya kalau anak tidak atau kurang diberi ASI kecerdasan dan imun tubuhnya akan berkurang, benarkah? Bila saya hamil lagi saya ingin melahirkan secara normal, apa yang harus saya lakukan, apakah perlu melakukan pemeriksaan dalam, seperti rontgen? Atas jawabannya saya ucapkan banyak terima kasih (Yuli - Jakarta)
Sukses memberikan ASI memerlukan 10 langkah nyata dari ibu, suami, dan rumah sakit dimana Ibu melahirkan. Misalnya, harus segera melakukan proses menyusui dalam 30 menit pertama sejak bayi lahir, tidak memberikan cairan apa pun selain ASI, melakukan rawat gabung 24 jam (bayi selalu berada di sisi ibunya), suami berperan aktif dalam proses menyusui, tidak memberikan dot, rumah sakit membuat surat keputusan bahwa di rumah sakit ini tidak ada program pemberian susu botol kecuali pada bayi sakit (dengan alasan), dan lainnya.
Operasi sesar menimbulkan masalah dalam menyusui, misalnya bayi tidak segera dapat mengisap puting susu ibunya, mobilisasi ibu terbatas karena rasa nyeri pascaoperasi dan tidak semua rumah sakit siap menghadapi masalah tersebut. Ibu masih bisa menyusui dengan baik, tetapi memerlukan kerja keras untuk menghadapi kendala yang ada. Lakukan cara menyusui dengan baik dan benar, misalnya buat suasana menyusui terasa nyaman, jangan menjepit daerah
areola mammae dengan jari Ibu pada saat menyusui, mulut bayi harus tegak lurus dengan puting susu, kulit perut bayi harus bertemu dengan perut Ibu (leher bayi berada dalam posisi yang nyaman saat menyusui), menyusui tanpa jadwal (setiap bayi inginkan Ibu siap memberikan ASI), tidak memberikan cairan selain ASI, dan Ibu memenuhi kebutuhan makanan dan minuman yang baik dan sehat.
Ibu dapat mengunjungi klinik laktasi yang ada di Jakarta untuk mendapat bimbingan cara menyusui yang baik dan benar. Ibu masih ada kesempatan untuk dapat melahirkan normal, misalnya jarak kehamilan berikutnya lebih dari satu tahun, dan perbandingan berat janin dengan ukuran rongga panggul normal. Semua itu dapat dinilai pada kehamilan mendatang. Ibu jangan terlalu khawatir, dan lakukan pemeriksaan teratur pada dokter spesialis kebidanan dan kandungan. Terima kasih atas pertanyaannya
.