Menggunakan Insulin Jangka Panjang Meningkatkan Kanker Penderita Diabetes -DATA
dari hasil-hasil studi di Eropa yang belum sepenuhnya diterima menunjukkan, penggunaan produk insulin yang dikenal dengan
lantus, dalam jangka panjang, bisa meningkatkan risiko kanker pada pengidap diabetes tipe 2. Akan tetapi, badan pengawas obat dan makanan Amerika (FDA) menyatakan kalau pasien sebaiknya tidak menghentikan penggunaan obat tersebut. Sejumlah organisasi diabetes dan editor jurnal yang mempublikasikan penemuan-penemuan tersebut juga menyetujui belum adanya tanda bahaya.
"Jangan menghentikan penggunaan insulin Anda. Belum ada bahaya jelas yang terlihat meskipun Anda baru menggunakan lantus atau sebelumnya sudah menggunakan lantus," saran
American Diabetes Association, seperti dikutip
situs webmd. FDA juga menganjurkan agar pasien tidak menghentikan penggunaan terapi insulin tanpa berkonsultasi dulu dengan dokter. Para pasien, menurut FDA, sebaiknya menghubungi dokter jika mereka mencemaskan obat-obatan yang mereka gunakan.
Insulin dan kanker
Jadi, apa masalah sebenarnya? Insulin merupakan hormon yang mempengaruhi seluruh tubuh. Salah satu efeknya adalah menstimulasi pertumbuhan sel. Studi yang dilakukan pada hewan menunjukkan, insulin, khususnya insulin yang digunakan dalam waktu lama, bisa mempercepat pertumbuhan sel-sel kanker yang telah ada. Untuk melihat adanya dampak yang sama pada manusia, tim peneliti dari Jerman menganalisis data medis dari sejumlah pasien yang terdaftar dalam satu jaminan asuransi. Mereka menemukan, pasien yang menggunakan lantus tidak mempunyai jumlah kanker yang lebih banyak dibandingkan mereka yang menggunakan bentuk insulin lainnya.
Akan tetapi, orang yang menggunakan
lantus mengonsumsi dosis insulin yang lebih rendah dibandingkan dengan pengguna jenis insulin lainnya. Saat para peneliti dari jerman ini menyesuaikan dosis, mereka menemukan hubungan antara lantus dan risiko kanker. Saat hendak mempublikasikan hasil studi mereka di
Diabetologia, the journal of the European Association for the Study of Diabetes (EASD), pihak jurnal meminta mereka menunggu hingga hasil-hasil studi baru lainnya bisa menegaskan penemuan ini. Selanjutnya, ada 3 studi baru mengenai lantus yaitu dari Swedia, Scotlandia, dan Inggris.
Studi dari Swedia dan Scotlandia menemukan, tidak ada peningkatan risiko kanker pada pasien yang menggunakan
lantusbersamaan dengan bentuk insulin lainnya. Tapi, pada perempuan yang hanya menggunakan
lantus saja, dalam studi Swedia, ditemukan adanya risiko kanker payudara yang lebih tinggi, sekitar 1 atau 2 kasus ekstra per 1000 perempuan yang ditangani dalam setahun. Studi dari Skotlandia juga menemukan tren yang sama.
Akan tetapi, karena pasien yang hanya menggunakan
lantus tersebut berusia lebih tua serta memiliki faktor risiko kanker lainnya, studi ini dinyatakan tidak bisa mengambil kesimpulan. Para peneliti juga menyatakan kalau penemuan ini tidak membuktikan adanya hubungan antara lantus dan kanker.
Sedang studi di Inggris menemukan hubungan antara
lantus dan kanker. Tetapi, studi ini menemukan hasil yang menggembirakan. Mereka yang menggunakan obat diabetes oral
metformin,dinyatakan mempunyai lebih sedikit kanker dibandingkan dengan mereka yang tidak menggunakan
metformin, baik mereka menggunakan
lantus atau insulin lainnya
.