Mengurangi Asupan Susu ASI pada Bayi Karena Bayi Gemuk? -
Saya ibu seorang putra, 4 bulan, BB/PB lahir 3,7 kg/48 cm, lahir melalui sesar. Sekarang BB/TB 9 kg/66 cm. Saya memberikan ASI full tanpa pendamping apa pun. Apakah anak saya kegemukan bila ditinjau dari usianya? Bahayakah? Apakah tinggi badannya sesuai dengan BB-nya? Saya pernah tanya ke bidan perihal BB-nya, disarankan kalau sudah besar ASI-nya agak dikurangi. Tapi sepertinya anak saya selalu ingin menyusu. Juga kenapa setelah imunisasi DPT I, BAB-nya mencret, sehari bisa 5x. Kenapa ia sampai sekarang belum bisa tengkurap sendiri? Terima kasih. (Lely - Cirebon, Jabar)
Berdasarkan data yang Ibu berikan tampaknya pertumbuhan putra Ibu sangat pesat dengan ASI eksklusif. Memang dia termasuk gemuk jika dibandingkan dengan BB ideal menurut PB-nya. Meskipun demikian jangan mengurangi ASI, tapi teruskan pemberian ASI eksklusif sampai usia 6 bulan sambil dievaluasi penambahan BB-nya.
Yang dapat diperbanyak adalah aktivitasnya (keluaran energinya) dengan cara lebih banyak meletakkan si kecil dalam posisi tengkurap. Kemudian rangsang dia untuk menggerakkan kaki dan tangannya dengan mainan
(tummy time). Dengan demikian keluaran energinya meningkat, selain juga melatih agar ia terampil membalikkan badan. Sesudah minum ASI biasakan memberikan air putih 20-30 ml untuk membersihkan mulut.
Mengenai mencret setelah DPT, apakah saat itu si kecil demam? Demam juga dapat mengganggu metabolisme tubuh. Salah satunya mengakibatkan mencret, yang akan pulih jika suhu tubuh kembali normal
.