Benarkah Operasi Melahirkan Secara Caesar Selamanya Bakal Caesar? - Mayoritas ibu berharap bisa melahirkan secara normal, namun bila karena suatu keadaan terpaksa harus operasi caesar atau seksio sesarea, bukan berarti sudah tertutup jalan untuk melahirkan secara normal. Operasi caesar adalah melahirkan dengan jalan membuka dinding perut dan dinding rahim. Operasi ini bukanlah operasi kecil, namun terkadang diperlukan sebagai alternatif melahirkan bagi ibu dan bayinya, terutama bila ditemukan adanya indikasi medis.
Banyak ibu yang khawatir bila menjalani caesar pada kelahiran pertama, kelahiran berikutnya akan terus caesar. Padahal, pendapat tersebut tidak sepenuhnya benar. Menurut dr Kartiwa Hadi Nuryanto, SpOG, ginekolog dari RSCM Jakarta, bagaimana cara persalinan selanjutnya tergantung pada kondisi kehamilan dan janin. "Untuk persalinan berikutnya dokter akan menilai ulang kemungkinannya," kata dokter yang biasa disapa Iwa ini.
Kondisi yang dinilai, menurut Iwa, antara lain: luas panggul ibu, posisi kepala janin apakah sudah masuk jalan lahir, berat dan ukuran bayi, serta ada tidaknya faktor penyulit lain. "Bila plasenta di bawah atau ketuban pecah duluan, biasanya tidak akan dipaksakan lahir normal," kata dokter yang juga anggota dari Perkumpulan Obstreti dan Ginekologi Indonesia (POGI) ini.
Pada operasi caesar, irisan perut dan rahim secara vertikal memang membuat ibu hamil rentan mengalami perobekan pada rahim saat mengejan para proses persalinan normal. Namun, saat ini dokter lebih sering melakukan sayatan secara horizontal sehingga lebih aman untuk ibu.
Karena itu, menurut Iwa, bila ukuran bayi tidak terlalu besar, risiko robek pada rahim saat persalinan selanjutnya juga bisa dikurangi. "Proses penyembuhan luka pasca-operasi juga bisa menjadi faktor penilaian bagi dokter. Bila luka jahitan sembuh dengan bagus, biasanya tidak ada masalah. Tapi ini juga tergantung dokternya," katanya.
Rekomendasi dari POGI, bila si ibu sudah dua kali melahirkan secara
seksio, maka selanjutnya harus
seksio. "Bila baru satu kali, masih diberi kesempatan untuk melahirkan normal," ujar Iwa.
Proses persalinan yang tidak direkomendasikan untuk ibu yang sudah melahirkan secara caesar adalah persalinan lewat air (
waterbirth) karena rasa sakitnya tidak bisa dimonitor. "Rasa sakit dalam proses persalinan adalah peringatan alamiah dari Tuhan. Bila sakitnya berlebihan itu berarti ada masalah. Nah, dalam
waterbirth dokter tidak bisa memonitor rasa sakit kontraksi," kata Iwa
.