Benarkah Sering Melahirkan Menyebabkan Osteoporosis? -
Terus terang saya (35) jadi agak khawatir saat dengar-dengar omongan orang katanya proses mengandung dan melahirkan anak "menghisap" cadangan kalsium si ibu. Apa iya bener begitu? Kalau memang benar demikian berarti makin sering si ibu melahirkan, ia makin berpeluang terkena pengeroposan tulang, dong. Untuk memastikan apakah terkena osteoporosis atau tidak, ke mana saya harus memeriksakan diri? Lalu berapa banyak porsi minuman/susu berkalsium tinggi yang harus saya minum untuk menutupi kebutuhan tersebut? Paling tidak agar keluhan osteoporosis tidak bertambah parah? Oh, ya, anak saya 3 orang putra-putri, usia 10, 7 dan 3 tahun. Sedangkan BB saya saat ini 62 kg dengan tinggi 159 cm (Lia - Magelang, Jawa Tengah)
Ibu Lia yang sedang khawatir, selama dalam kandungan, janin membutuhkan kalsium untuk pertumbuhan tulang dan giginya. Tentunya kebutuhan kalsium tersebut didapatkan dari ibunya. Untuk itu, dianjurkan agar Ibu mengonsumsi kalsium lebih banyak dari biasanya selama hamil. Adapun kebutuhan kalsium untuk orang dewasa adalah 500 mg, sedangkan selama hamil dan menyusui sebesar 900 mg.
Kalsium dari makanan dapat diperoleh terutama dari susu. Segelas susu (30 gram susu bubuk
full cream dalam 200 ml air) mengandung sedikitnya 250 mg kalsium. Selain dari susu, tentunya Ibu dapat memperoleh kalsium dari makanan lain, seperti ikan yang tulangnya dapat dimakan. Selain itu, jangan lupa untuk berjemur di matahari pagi untuk mendapatkan vitamin D yang dapat meningkatkan penyerapan kalsium di usus.
Bila Ibu khawatir sudah terkena osteoporosis karena telah 3 kali melahirkan, sebaiknya memeriksakan tulang Ibu ke rumah sakit yang mempunyai fasilitas pemeriksaan skaning tulang. Namun, mengingat usia Ibu masih muda (35 tahun), masih haid secara normal, giat beraktivitas dan mempunyai asupan kalsium yang cukup, maka tidak usah terlalu khawatir
.