Cara Mencegah Penularan Penyakit Toksoplasma -
Saya sering mendengar tentang betapa berbahayanya penderita yang terkena virus Tokso, CMV dan sejenisnya. Ada seorang famili yang terkena virus tokso dan menurut dokter yang menangani dia tak boleh hamil dulu. Soalnya kalau sampai hamil sebelum tuntas terobati, bayinya bisa cacat/lambat pertumbuhannya.
Nah, yang ingin saya tanyakan, apakah tanda-tandanya seseorang terkena virus mematikan/membahayakan tersebut? Apakah bayi dalam kandungan bisa ketularan virus yang menjangkiti si ibu? Ataukah bisa menular pada sesama orang dewasa? Apakah sudah ada obat yang bisa menangkal penyakit ini? Selain itu, saya juga ingin tanya apakah bayi yang saat dilahirkan tidak menangis berarti mengalami kelainan? (Fatimah - Yogyakarta)
Toksoplasma gondii sebagai penyebab penyakit toksoplasmosis
bukan virus, tetapi suatu
parasit. Hal ini sering salah kaprah karena dalam pengelompokan penyakit TORCH, kebanyakan berupa virus (misalnya herpes, rubella, CMV, hepatitis dan sebagainya). Bila tubuh terkena infeksi, maka akan terjadi respon sistem kekebalan dengan membentuk imunoglobulin M (IgM), kemudian berlanjut dengan terbentuknya zat kebal imunoglobulin G (IgG). IgG tidak berbahaya terhadap janin atau kehamilan karena dia merupakan suatu protein bukan kuman penyakit.
Oleh karena itu bila hasil pemeriksaan darah hanya menunjukkan adanya IgG, maka Ibu tidak perlu khawatir untuk hamil. Sedangkan bila IgM toksoplasma Ibu positif, pemeriksaan laboratorium perlu diulang 4 minggu untuk lebih memastikan ada tidaknya infeksi. IgM pun tidak 100% benar, tetapi harus disertai pemeriksaan lain untuk menemukan parasit toksoplasma. Misalnya biakan cairan ketuban atau pemeriksaan jaringan plasenta. Pemeriksaan tersebut sulit dan mahal harganya, sehingga belum bisa dilakukan secara rutin.
Bila IgG (+), IgM (+), maka perlu diperiksa IgG Aviditas. Lalu kalau IgG aviditas Ibu tinggi, maka tidak perlu diobati karena sistem kekebalan Ibu baik dan dapat melindungi bayi. Toksoplasma sudah ada obatnya, di antaranya golongan spiramisis. Obat-obatan tersebut "relatif aman", artinya harus diberikan dokter dan ada alasan kuat untuk memberikannya. Terlebih pada kehamilan tiga bulan pertama.
Pencegahan penularan toksoplasma sebetulnya tidak sulit. Misalnya jangan mengonsumsi daging mentah atau setengah matang, biasakan cuci tangan sebelum makan, jaga kebersihan alat makan, tutup dengan baik makanan yang sudah siap saji (jangan kena debu), dan hindari bergaul terlalu akrab dengan binatang (terutama kucing). Langkah-langkah tersebut penting karena penularan toksoplasma dapat melalui plasenta dan melalui mulut (makanan atau minuman).
Bayi dikatakan normal bila dalam penilaian satu menit dan lima menit setelah lahir segera menangis kuat, gerakan anggota gerak kuat, kulitnya tidak biru, denyut jantungnya > 100 kali per menit dan pernapasannya normal. Bila tidak menangis, dapat dipastikan ada suatu kelainan yang harus segera diatasi dan dicari penyebabnya. Karena salah satu dampak jangka panjang kekurangan oksigen adalah gangguan otak, bisa berupa gangguan intelektualitas atau gangguan perilaku. Segeralah berkonsultasi dengan dokter spesialis anak untuk menilai kondisi bayi dan perkembangan selanjutnya. Terima kasih atas pertanyaannya
.