Penyakit Asma dan Gatal-gatal Kambuh Saat Hamil Kehamilan -
Saya sedang hamil anak kedua dengan usia kehamilan 8 bulan. Pada dasarnya sejak lama saya menderita asma yang selama kehamilan kok jadi makin parah. Selain itu saya pun jadi sensitif sekali. Udara panas sedikit saja seluruh badan rasanya jadi gatal-gatal. Kata dokter kulit yang memeriksa sih, saya alergi yodium. Saya tak bisa percaya sepenuhnya, apalagi ia tak melakukan tes apa pun. Apa benar kondisi ini muncul semata-mata karena hormon kehamilan? Ataukah karena pengaruh makanan yang saya konsumsi? Oh ya, Dok, berat saya sebelum hamil sekitar 43 kg dan sekarang naik jadi 50 kg untuk tinggi 160 cm. Mohon penjelasan Dokter dan terima kasih sebelumnya. (Heni - Pondok Gede)
Dari data berat dan tinggi badan sebelum hamil, maka dapat dikategorikan Anda mengalami kekurangan gizi dengan indeks massa tubuh sebesar 16,8 (normalnya 18,525). Kenaikan BB sebesar 7 kg untuk usia kehamilan 8 bulan tentunya belum mencukupi. Untuk keadaan Anda, sebaiknya minimal kenaikan berat badan mencapai 11 kg. Mungkin sering kambuhnya asma Anda selama hamil yang menyebabkan kurangnya kenaikan berat badan ini.
Sebenarnya, karena telah mengetahui mengidap asma, sejak awal kehamilan Anda perlu berkonsultasi dengan dokter untuk tetap mengonsumsi obat asma yang biasa diminum dengan dosis di bawah pengawasan dokter sehingga tidak membahayakan janin dalam kandungan. Kenapa demikian? Karena asma biasanya akan kambuh saat seseorang tengah mengalami stres. Kehamilan sendiri merupakan salah satu bentuk stres bagi badan Anda.
Dengan mengonsumsi obat asma secara teratur, diharapkan asma Anda tidak akan kambuh secara berulang. Kambuhnya asma menyebabkan kalori tubuh Anda terutama digunakan untuk mengatasi keadaan tersebut, hingga tidak bisa menaikkan berat badan.
Sedangkan alergi pada kulit yang juga Anda keluhkan tentunya dapat dikaitkan dengan kondisi tubuh Anda yang kurang prima selama kehamilan. Pada dasarnya penyebab asma dan alergi sama, yaitu sensitif secara berlebihan terhadap benda asing berupa makanan, cuaca ataupun stres. Selain tetap harus berkonsultasi dengan dokter, diharapkan dengan mengonsumsi makanan yang tinggi kalori (nasi ataupun penggantinya) dan tinggi protein (daging dan susu serta lainnya yang tidak menimbulkan alergi), keadaan Anda tentunya akan membaik
.