Rahim Robek Menjadi Penyebab Keguguran dan Keputihan? -
 Dok, tiga bulan lalu sayakeguguran dengan usia kandungan 5-6 minggu. Kata dokter, saya harus  dikuret. Saat operasi, dokter mengatakan pada suami bahwa rahim saya  robek (sebagai akibat persalinan anak pertama yang lahir pada 2003  lalu). Dokter pun minta persetujuan suami bahwa rahim saya harus diikat  karena kemungkinan itu yangmenjadi penyebab keguguran.
  
Setelah operasi, saya dianjurkan KB suntik sebulan sekali karena  kata dokter dapat membuat jadwal haid menjadi teratur. Tapi dua bulan  setelah KB suntik, saya merasa setiap berhubungan intim selalu  mengeluarkan bercak darah. Pada bulan ketiga, saya terlambat suntik KB  dan berhubungan intim dengan suami. Tapi keesokan harinya langsung  disuntik KB. Setelah itu saya seringmengeluarkan vlek cokelat. Selanjutnya vlek hilang, tapi timbul  keputihan yang banyak dan bau. Dokter memberikan obat yang dimasukkan ke  vagina. Namun tetap tak ada perubahan.
 
Lalu, saya konsultasi ke dokter lain. Menurut dokter itu, rahim  saya tak perlu diikat. Katanya, bila saya sudah hamil baru rahim saya  diikat. Kemungkinan pula benang ikatan tersebut yang menyebabkan  keputihan. Saya mohon penjelasan dari Dokter mengenai masalah yang saya  hadapi. Terima kasih. (Ny. Memey - Karawang, Jabar)
Keguguran pada kehamilan di bawah 8 minggu, sekitar 70% disebabkan  kelainan kromosom dan sebagian kecil karena faktor kelainan rahim,  penyakit ibu, atau tidak diketahui penyebabnya. Pemeriksaan USG vaginal  dan histerosonografi dapat menilai kondisi organ kandungan, terutama  keadaan saluran mulut rahim.
Pada kelainan yang disebut 
inkompetensia serviks terjadi kerusakan mulut rahim dimana mulut rahim tidak mampu menahan  beban kehamilan sehingga terjadi persalinan sebelum 38 minggu, biasanya  di bawah 28 minggu. Bila penderita 
inkompetensia serviks hamil, memang harus diikat (metoda 
Shirodkar atau 
McDonald) dan baru dibuka setelah kehamilan 37 minggu (tergantung kondisi  kehamilan dan fasilitas perawatan bayi yang ada). Bila tidak hamil,  diagnosisnya harus ditegakkan dulu, dengan USG, HSG atau uji dengan  busi.
Bercak darah atau keputihan bercampur darah dapat dikarenakan infeksi  di mulut rahim, vagina, atau mungkin infeksi panggul. Pemeriksaan 
Pap's smear dan biakan kuman dapat membantu menegakkan diagnosis dan pengobatan yang  rasional. Bila masih ada keluhan, silakan berkonsultasi ke Bagian  kebidanan dan kandungan RSCM FKUI di Jakarta. Terima kasih atas  pertanyaannya
.