Anak Gemuk Beresiko Kena Penyakit Jantung dan Diabetes - Anak-anak yang mengalami obesitas (kegemukan) dapat berisiko lebih besar mengidap penyakit jantung, diabetes dan gangguan akibat kelebihan berat badan lainnya dari yang terpikirkan. Fakta ini diketahui berdasarkan studi baru tentang dampak obesitas selama masa kanak-kanak dan perkembangan kesehatan di masa dewasa. Dibanding anak-anak dan remaja yang berbobot ideal, anak dengan obesitas lebih berisiko menderita gangguan kesehatan yang memicu penyakit jantung dan diabetes. Seperti, tekanan darah tinggi, kadar kolesterol tinggi, dan gula darah tinggi.
“Orangtua dan para pemegang kebijakan soal kesehatan masyarakat, perlu memahami jika obesitas di masa kanak-kanak juga berdampak lebih dari yang nampak saat ini,” ungkap Claire Friedemann, seorang kandidat doktoal Ilmu Kesehatan di universitas Oxford, Inggris. Dampak obesitas terhadap kesehatan anak juga menempatkan anak dalam berbagai risiko gangguan perkembangan dan isu kesehatan lain yang mereka dapat seiring pertambahan usia.
Anak dengan Obesitas dan Risiko Masa Depan
Analisa dari 63 studi yang telah diterbitkan dari tahun 2000 hingga 2011 berdasarkan studi terhadap 49.220 anak sehat berusia 5 hingga 15 tahun, menggunakan segala macam ukuran. Mulai dari berat badan anak yang kemudian dikaitkan dengan risiko penyakit jantung dan diabetes. Dibanding dengan anak dan remaja yang normal, anak dan remaha obesitas secara signifikan lebih berisiko mengidap tekanan darah tinggi.
Obesitas juga memicu tingginya kolesterol dan lemak dalam pembuluh darah, yang diukur dari
Obesity also led to higher levels of cholesterol and fat in the bloodstream, as measured by total kolesterol dan trigliserida. Kadar insulin dan resistensi insulin, sebagai indikator pengukur risiko diabetes, juga ditemukan lebih tinggi pada anak obesitas.
Pertanda Awal Penyakit Jantung
Anak dan remaja obesitas juga lebih berisiko mengalami penebalan otot jantung, dimana ini adalah faktor risiko bagi penyakit jantung di masa dewasa. Ini adalah bukti adanya dampak pada jantung pada anak-anak obesitas yang patut dikhawatirkan. Hal ini telah ditulis Lee Hudson dan Russel M. Viner dari London’s Institute of Child Health dalam editorialnya. Dan studi serta editorial ini telah diterbitkan dalam jurnal BMJ pekan lalu. “Review terbaru memberikan ilustrasi secara gamblang tentang kemungkinan ancaman obesitas sejak kanak-kanak ,” demikian tulis mereka.
CDC umumkan: Anak Obesitas Berkembang Tiga Kali Lipat di Amerika
Tingkat obesitas di kalangan anak-anak Amerika telah meningkat tiga kali lipat sejak tahun 1980. Menurut CDC, hampir 17% dari anak-anak dan remaja (atau sekitar 12,5 juta anak) di Amerika mengalami obesitas.
Fakta ini semakin memperjelas jika obesitas menjadi risiko utama masalah kesehatan anak di kemudian hari. Permasalahan ini akan semakin berat seiring mereka bertambah dewasa, demikian penjelasan Nancy Copperman, RD, direktur pusat kesehatan masyarakat mandiri di the North Shore-LIJ Health System in Great Neck, New York.
“Dan, obesitas pada anak bukan sekedar masalah kosmetik. Kami telah melihat bukti diabetes tipe 2 yang berkaitan erat dengan obesitas pada masa anak-anak. Penderita anak-anak pun kini semakin banyak. Ini adalah fakta yang seharusnya menyadarkan semua orang,” tegas Nancy
.